BOGORISTIMEWA.com – Sebanyak 155 atlet binaan UPT Pendidikan Dan Pelatihan Olahraga Pelajar Dan Mahasiswa (PPOPM) Dispora Kabupaten Bogor mengikuti Test Parameter yang dilakukan di area Pakansari, Rabu (23/7/25).
Test Parameter ini adalah salah satu program rutin yang dilakukan UPT PPOPM Dispora Kabupaten Bogor dalam melihat perkembangan para atlet dari 14 cabor binaan.
“Tes parameter adalah tes yang dilaksanakan secara rutin oleh UPT PPOPM Dispora per 3 bulan sekali,” ujar Kasubag UPT PPOPM Dispora Kabupaten Bogor, Hendrik Sulihadi, Rabu (23/7/25).
Hendrik mengatakan, Tes parameter untuk mendeteksi apakah dalam latihan setiap hari sesuai cabor masing-masing dapat di lihat dari Test ini.
Test Parameter ini dilakukan dengan tiga sesi seperti Sesi 1 Kategori Beladiri, Sesi 2 Kategori Permainan dan Sesi 3 Kategori Beladiri.
“Dalam test parameter ini akan mencakup pada Komponen Biomotor, seperti Flexibility, Speed, Agility, Core Stability, Power, An Aerobic Capacity, Aerobic Capacity, Muscle Endurance,” paparnya.
Hendrik menambahkan, pada Test Parameter ini UPT PPOPM Dispora Kabupaten Bogor mendatangkan empat personil Tim Ahli Keolahragaan yang menangani Sport Science seperti, Dr. Febi Kurniawan, S.Kor., M.Or (Bidang Analisis Performance) Dr. Budiman Agung Patama, S.Pd., M.Pd (Bidang Pemetaan dan Analisis Rencana) Dr. Rolly Afrinaldi, S.Pd,. M.Pd (Bidang Kepelatihan) dan Dr. Tommy Rizki Prasetyo, S.Pd,. M.Pd (Bidang Data).
“Keempatnya punya tugas penting dalam meningkatkan Performance para atlet semua cabor binaan UPT PPOPM Dispora Kabupaten Bogor,” tegas Hendrik, Rabu (23/7/25).
Bahkan, kata Hendrik, Tim Ahli Keolahragaan telah melakukan Test Parameter kepada semua atlet PPOPM Kabupaten Bogor di Stadion Pakansari.
Rolly Afrinaldi, salah satu Tim Keolahragaan yang melakukan Tes Parameter atlet kali ini menegaskan, kegiatan Test Parameter ini merupakan alat ukur yang penting untuk mengevaluasi kondisi fisik, kemampuan teknis, serta potensi seorang atlet, sehingga dapat menjadi dasar pengembangan program latihan yang tepat sasaran.
“Tanpa evaluasi yang berbasis data, upaya meningkatkan performa atlet akan menjadi kurang efektif dan tepat sasaran,” ucap Rolly Afrinaldi.
Menurutnya, melalui tes parameter, pelatih dan tim pendukung dapat memahami kekuatan, kelemahan, serta kebutuhan spesifik dari setiap atlet.
“Hal tersebut mencakup pengukuran kondisi fisik atlet, seperti kekuatan, kecepatan, daya tahan (Vo2 Max), fleksibilitas, hingga power. Dengan data yang akurat, program latihan dapat disesuaikan untuk memaksimalkan potensi atlet sekaligus mencegah cedera akibat beban yang tidak sesuai,” tegas Rolly.
Dalam kesempatan yang sama, Febi Kurniawan, salah satu Tim Keolahragaan yang melakukan Test Parameter di PPOPM ini mengatakan, hasil tes parameter juga membantu dalam pemantauan progres atlet dari waktu ke waktu, memberikan gambaran yang jelas terhadap efektivitas program latihan yang dijalankan.
Sebagai bagian dari pengembangan olahraga di Kabupaten Bogor, penerapan tes parameter harus menjadi prioritas dalam pembinaan atlet pelajar.
“Dengan memahami pentingnya pendekatan ilmiah dalam dunia olahraga, kita dapat mencetak generasi atlet yang tidak hanya kompetitif secara fisik tetapi juga siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional,” ucap Febi Kurniawan yang juga sebagai salah satu dosen di PTN yang ada di Jawa Barat.
Febi menambahkan, upaya ini tentunya memerlukan sinergi antara tim ahli, pelatih, serta para pemangku kepentingan di bidang olahraga untuk memastikan bahwa olahraga menjadi pilar prestasi dan kebanggaan Kabupaten Bogor. (Syahmid)
