BOGORISTIMEWA.com – Dalam upaya meningkatkan kapasitas pemuda di bidang teknologi geospasial, Kelompok Kerja (Pokja) KNPI Kabupaten Bogor menggelar Pelatihan Pemetaan Geographic Information System (GIS) yang berlangsung di Aula Kecamatan Tanjungsari.
Dengan mengusung tema “Teknologi GIS di Tangan Pemuda, Solusi Cerdas untuk Tantangan Lokal”, kegiatan ini diikuti oleh para pemuda dari berbagai kecamatan di Kabupaten Bogor.
Pelatihan ini memberikan pengetahuan praktis mengenai akses informasi pola ruang di wilayah Kabupaten Bogor, yang sangat relevan untuk mendukung partisipasi pemuda dalam perencanaan tata ruang di tingkat lokal.
Salah satu materi unggulan dalam pelatihan ini adalah pengoperasian alat ukur RTK (Real Time Kinematic). Melalui sesi ini, para peserta dilatih untuk memahami cara kerja serta teknik penggunaan alat ukur canggih tersebut, sehingga mampu melakukan pemetaan ruang dengan akurasi tinggi.
Pelatihan ini bertujuan agar para pemuda mampu memahami dan mengaplikasikan teknologi RTK secara langsung dalam proses pemetaan ruang di daerah masing-masing.
Selain itu, peserta juga diberikan pelatihan menerbangkan drone untuk keperluan pengumpulan data spasial, serta pengenalan terhadap sistem informasi geospasial modern.
Semua sesi pelatihan disampaikan langsung oleh tenaga ahli penataan ruang yang kompeten di bidangnya.
Ketua DPD KNPI Kabupaten Bogor, Wahyudi Chaniago, mengapresiasi kegiatan ini sebagai bagian dari upaya membangun kapasitas pemuda yang adaptif terhadap perkembangan teknologi.
“Pelatihan ini sangat penting agar pemuda kita tidak hanya melek teknologi, tapi juga mampu menggunakannya untuk mendukung pembangunan daerah,” ujarnya.
Ketua Pokja KNPI Kabupaten Bogor, M. Yusuf Kiat, menambahkan bahwa pemahaman tentang pemetaan dan alat ukur RTK menjadi bekal strategis bagi pemuda.
“Teknologi GIS dan RTK kini menjadi kebutuhan mutlak dalam perencanaan wilayah. Pemuda harus siap memegang peran strategis dalam proses itu,” jelasnya.
Ketua Pokja Kecamatan Tanjungsari, Fahreza Anwar, menyampaikan rasa bangga karena wilayahnya menjadi tuan rumah pelatihan ini.
“Kami ingin pemuda Tanjungsari menjadi pelopor dalam penguasaan teknologi pemetaan, agar mampu berkontribusi langsung dalam pembangunan berbasis data,” katanya.
Kegiatan ini diharapkan dapat mencetak kader-kader muda yang tidak hanya cakap teknologi, namun juga siap menjadi bagian dari solusi dalam pembangunan daerah secara tepat guna dan berbasis spasial. (**)