Ilustrasi Air Kelapa. (Ist)
BOGORISTIMEWA.com – Air kelapa telah lama dikenal sebagai minuman alami yang menyegarkan, tetapi bolehkah air kelapa dikonsumsi setiap hari? Dosen Departemen Gizi Masyarakat IPB University, Dr dr Karina Rahmadia Ekawidyani memberikan penjelasan terkait kandungan gizi, manfaat, hingga potensi risiko dari konsumsi air kelapa yang berlebihan.
Dr Karina mengurai, dalam 100 gram air kelapa muda segar terdapat sejumlah zat gizi bermanfaat yang menjadikannya minuman sehat, terutama dalam membantu hidrasi tubuh. Berdasarkan Tabel Komposisi Pangan Indonesia (TKPI), air kelapa mengandung energi sebesar 17 kkal, protein 0,2 gram, lemak 0,1 gram, karbohidrat 3,8 gram, dan air sebanyak 95,5 gram. Selain itu, air kelapa juga mengandung vitamin C (1 mg), kalium (149 mg), kalsium (15 mg), fosfor (8 mg), natrium (1 mg), zat besi (0,2 mg), seng (0,1 mg), serta tembaga (0,04 mg).
Ia menjelaskan bahwa air kelapa memiliki beberapa manfaat kesehatan, termasuk membantu detoksifikasi tubuh, menurunkan tekanan darah, serta meningkatkan hidrasi.
Ragam Manfaat
Dengan kandungan air mencapai 95,5 persen, air kelapa disebut sangat baik untuk menjaga hidrasi tubuh. “Air kelapa bisa menjadi pilihan untuk mengganti cairan tubuh yang hilang akibat dehidrasi, terutama pada kondisi seperti diare dan muntah” tambah Dr Karina.
Dr Karina menyebut bahwa air kelapa bersifat diuretik alami, yang berarti dapat meningkatkan produksi urine dan membantu mencegah pembentukan batu ginjal.
“Kandungan air dan elektrolitnya juga memberikan efek pencahar (obat pencuci perut) alami yang membantu memperlancar buang air besar,” ujarnya.
Vitamin C dalam air kelapa, lanjutnya, berperan sebagai antioksidan alami untuk melawan radikal bebas dan memperkuat sistem imun.
Terkait klaim bahwa air kelapa dapat menurunkan tekanan darah, Dr Karina membenarkan bahwa kandungan kalium di dalamnya cukup tinggi. Kalium membantu menyeimbangkan efek natrium yang dapat meningkatkan tekanan darah. Selain itu, kalium juga berperan dalam merelaksasi pembuluh darah, dan mengatur detak serta pompa jantung.
Namun demikian, ia mengingatkan bahwa meski terdapat studi yang menunjukkan penurunan tekanan darah sistolik sebesar 3,24 persen pada orang dewasa dan lansia setelah konsumsi air kelapa selama lima hari, efeknya secara klinis belum signifikan.
“Untuk tujuan menurunkan tekanan darah, konsumsi air kelapa tetap harus disertai dengan gaya hidup sehat seperti menerapkan pola makan bergizi seimbang sesuai Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH) diet dan rutin berolahraga,” paparnya.
Ia juga menganjurkan agar penderita hipertensi berkonsultasi dengan dokter.
Takaran dan Waktu Terbaik
Meskipun kaya manfaat, Dr Karina mengingatkan bahwa mengonsumsi air kelapa berlebihan juga memiliki risiko. Kandungan kalium yang tinggi berpotensi menyebabkan hiperkalemia, terutama pada individu dengan gangguan fungsi ginjal, dan dapat mengganggu irama jantung.
Selain itu, dalam satu gelas (250 ml) air kelapa terdapat sekitar 10 gram gula. Jika dikonsumsi berlebihan, risiko obesitas dan diabetes mellitus dapat meningkat. Oleh karena itu, ia menyarankan agar konsumsi air kelapa dibatasi maksimal satu gelas per hari tanpa tambahan gula atau pemanis buatan.
Menanggapi pertanyaan kapan waktu terbaik untuk minum air kelapa, Dr Karina menyatakan bahwa air kelapa dapat dikonsumsi kapan saja. “Namun jika bertujuan untuk mengganti cairan tubuh pasca-aktivitas, waktu terbaik adalah setelah berolahraga,” ucapnya. (**/ipb)