Menu

Mode Gelap
Bibit Sucipto Targetkan Tim Equestrian Pordasi Kabupaten Bogor Raih 3 Medali Emas di Porprov Jabar 2026 Komisi I DPRD Banten Kunjungi KONI Kabupaten Bogor Kunjungi Kabupaten Bogor, KONI Kabupaten Muaro Jambi Bakal Terapkan Program Insus Atlet Berprestasi Kabupaten Bogor Juara Umum Kejuaraan Antar Pelajar dan Mahasiswa UI Taekwondo Championship 2025 Koperasi Merah Putih, Motor Presiden Prabowo untuk Gerakkan Ekonomi Desa Honda CRF250 Series Meluncur, Siap Jelajahi Indonesia

Bogor Raya

Angka Kematian Bayi Baru Lahir di Kabupaten Bogor Tinggi, Plt Kadinkes: Karena Jumlah Penduduk Terbanyak

badge-check


					Angka Kematian Bayi Baru Lahir di Kabupaten Bogor Tinggi, Plt Kadinkes: Karena Jumlah Penduduk Terbanyak Perbesar

BOGORISTIMEWA.com – Sepanjang tahun 2024, tercatat sebanyak 800 bayi yang baru lahir di Kabupaten Bogor berakhir meninggal dunia.

Hal itu diungkapkan langsung Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Fusia Meidiawaty di kawasan Cibinong, Selasa, (13/5/25).

“Jumlah kematian bayi kita ga bicara angka, tapi jumlah kematiannya di tahun 2024 itu 800-an bayi baru lahir (berakhir meninggal dunia),” ungkap Fusia Meidiawaty kepada wartawan.

Fusia menyebut, tingginya jumlah itu membuat Kabupaten Bogor menempati peringkat pertama di Jawa Barat (Jabar) kasus kematian bayi baru lahir.

“Kalau kematian ibunya itu sekitar 85, cukup tinggi di Jawa Barat. Kita di Jawa Barat masih di tingkat pertama,” tuturnya.

Fusia berkilah bahwa tingginya angka itu disebabkan jumlah kepadatan penduduk yang terjadi di Kabupaten Bogor, sehingga angka kematiannya menjadi tinggi.

“Karena Kabupaten Bogor itu terbesar di Jawa Barat dengan penduduk paling banyak, secara dengan jumlah penduduk yang berkali-kali lipat dari kabupaten lain ya artinya masih logis,” bebernya.

“Sebenarnya kalau diproporsikan menjadi angka secara statistik mungkin kita tidak yang pertama, tapi ini yang dilihat adalah jumlah,” tambahnya.

Untuk menekan tingginya kematian bayi baru lahir tersebut, Fusia mengaku bakal terus mengoptimalkan peran fasilitas kesehatan melalui pemeriksaan kehamilan secara rutin.

“Periksa hamil teratur, deteksi kehamilan mengoptimalkan peran dan fasilitas kesehatan agar deteksi dini tanda-tanda kegawatdaruratan ibu dan bayi baru lahir itu terdeteksi sejak awal. Kabupaten Bogor ini sudah hampir 100 rumah sakit memiliki USG, jadi bisa mendeteksi lebih awal tanda-tanda kegawatdaruratan,” tutupnya. (Erwin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Bibit Sucipto Targetkan Tim Equestrian Pordasi Kabupaten Bogor Raih 3 Medali Emas di Porprov Jabar 2026

21 Juli 2025 - 17:07 WIB

Komisi I DPRD Banten Kunjungi KONI Kabupaten Bogor

21 Juli 2025 - 16:51 WIB

Kunjungi Kabupaten Bogor, KONI Kabupaten Muaro Jambi Bakal Terapkan Program Insus Atlet Berprestasi

21 Juli 2025 - 16:34 WIB

Kabupaten Bogor Juara Umum Kejuaraan Antar Pelajar dan Mahasiswa UI Taekwondo Championship 2025

21 Juli 2025 - 16:27 WIB

Koperasi Merah Putih, Motor Presiden Prabowo untuk Gerakkan Ekonomi Desa

21 Juli 2025 - 15:50 WIB

Trending di Bogor Raya