BOGORISTIMEWA.com – Anggota Komisi 3 DPRD Kabupaten Bogor Fraksi PKS Achmad Fathoni menghadiri diskusi permasalahan banjir di perumahan Grand Mekarsari Residence, Desa Mekarsari, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, pada Sabtu (31/5/25).
Diskusi yang digelar oleh Kampung Ramah Lingkungan (KRL) Hero, yang diketuai Joko sekaligus Ketua RW 009 dihadiri, DPKPP Kabupaten Bogor, Perwakilan Kecamatan Cileungsi, perwakilan Pemdes Mekarsari, Developer Grand Mekarsari Residence, dan RT, RW dari masing-masing Ckaster.
Achmad Fathoni menyampaikan, bahwa penanganan lingkungan termasuk banjir di perumahan Grand Mekarsari Residence ini membutuhkan sinergi semua pihak.
“Saya bahagia karena kegiatan ini diinisiasi oleh warga melalui KRL Hero. Saya juga ucapkan terima kasih kepada DPKPP, pihak Kecamatan, Pemdes juga pengembang. Ini modal utama untuk menyelesaikan permasalahan banjir,” ucap Achmad Fathoni kepada wartawan.
“Tadi sudah disampaikan berbagai informasi dan usulan terkait upaya penanganan banjir ini. Saya berharap ini bisa segera ditindaklanjuti, saya minta DPKPP memimpin untuk dilakukan peninjauan langsung di lapangan, sehingga mendapat data yang lebih akurat dan lengkap. Saya siap ikut turun langsung,” sambungnya.
Selanjutnya Ia juga mengingatkan, bahwa saluran air yang dulunya sudah ada sebelum pembangunan perumahan harus dikembalikan ukuran dan lokasinya seperti semula. Penyerobotan, memperkecil ukuran, maupun mengalihkan saluran alam dapat dikategorikan pelanggaran hukum.
“Silahkan DPKPP segera menindaklanjuti hasil dan catatan diskusi hari ini kepada pimpinan. Dan untuk para RW saya minta dilengkapi notulensi diskusinya dan nanti dilaporkan ke saya, atau Kecamatan juga Dinas.Mari kita kawal bersama penanganan banjir di GMR ini,” ungkapnya.
Selain itu Ketua KRL Hero Joko mengatakan, dalam diskusi ini masing-masing pihak menyampaikan informasi rencana program dan usulan penanganan banjir.
Pengembang menyampaikan sudah memulai membuat kolam retensi seluas 1 ha dengan kedalaman 3 M. Tapi mengeluhkan besarnya kiriman air yang masuk ke komplek dari kampung yaitu sekitar 50 rb kubik sehingga tidak bisa tertangani. Sementara saluran pembuangan kecil.
“Alhamdulillah diskusi ini dihadiri lengkap oleh unsur-unsur yang kami undang. Saya ucapkan terima kasih kepada semua yang hadir, terkhusus Pak Dewan Fathoni yang tidak hanya hadir, tapi ikut membantu meng inisisasi serta menghadirkan pihak dinas, semoga dengan adanya diskusi ini semua bisa terselesaikan,” ungkap Joko
Sementara perwakilan dari DPKPP Nina berjanji akan coba mengecek lebih detail kondisi di lapangan termasuk kaitan dengan perumahan sebelahnya.
“Langkah selanjutnya kita harus melibatkan DPUPR serta Bappedalitbang. Nanti akan kita dilaporkan ke pimpinan untuk tindak lanjut dari hasil diskusi ini,” pungkasnya. (Agus)