BOGORISTIMEWA.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) terus mendorong transformasi sektor pertanian ke arah yang lebih modern dan berkelanjutan.
Salah satu langkah strategis yang tengah dikembangkan adalah digitalisasi sistem jaringan irigasi melalui inovasi bernama Masterplan Pengelolaan Irigasi Tersier (MasPit).
Kepala Distanhorbun Kabupaten Bogor, Entis Sutisna menjelaskan bahwa sektor pertanian di wilayah Kabupaten Bogor memiliki potensi dan karakteristik yang sangat beragam. Kabupaten Bogor sendiri terbagi ke dalam 40 kecamatan, 417 desa, dan 17 kelurahan, yang masing-masing memiliki kondisi irigasi dan pengelolaan pertanian yang berbeda-beda.
“Untuk mengetahui dan meningkatkan potensi pertanian, diperlukan sistem yang mampu menyajikan data dan informasi yang akurat tentang kondisi pertanian dan jaringan irigasi di Kabupaten Bogor,” jelasnya.
Menurutnya, Inovasi MasPit hadir sebagai sistem informasi berbasis web dan mobile yang menampilkan data terkini seputar jaringan irigasi pertanian. Platform ini memungkinkan pendataan lahan pertanian kelompok tani binaan, serta menyajikan informasi luas lahan yang terairi guna mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Distanhorbun.
Perlu diketahui, digitalisasi jaringan irigasi melalui MasPit memiliki berbagai manfaat penting, di antaranya. Aksesibilitas Informasi, yakni Informasi seputar irigasi dan teknik pertanian kini dapat diakses kapan saja dan dari mana saja, tanpa terhalang jarak dan waktu. Penyampaian Pengetahuan Efektif, MasPit menyajikan materi pertanian dalam bentuk multimedia (teks, gambar, video), sehingga lebih mudah dipahami oleh petani dan pengguna lainnya.
“Petani bisa mengakses teknik irigasi tepat guna, meningkatkan hasil panen, serta mengurangi potensi kerugian akibat salah kelola,” jelasnya.
Katanya, Platform ini menjadi sarana pengenalan inovasi pertanian, termasuk pembaruan sistem irigasi dan pengelolaan sumber daya air. Dengan pengelolaan irigasi yang lebih baik, hasil pertanian meningkat sehingga berdampak positif pada pendapatan petani.
Katanya, MasPit dapat mendorong terbentuknya komunitas pertanian yang saling berbagi informasi, solusi, dan praktik terbaik melalui fitur diskusi.
Entis menyampaikan, agar MasPit dikenal dan bermanfaat kepada masyarakat. Pihaknya secara intensif melalukan sosialisasi dan pelatihan kepada para pelaku utama pertanian dan penyuluh lapangan.
Sosialisasi dilakukan melalui pertemuan rutin dua mingguan di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), dengan materi seputar teknologi informasi, pengalaman petani, hingga permasalahan aktual di lapangan.
“Inovasi dan terobosan terus kami lakukan guna memperkuat pembangunan sektor pertanian. Melalui digitalisasi jaringan irigasi, diharapkan pertanian di Kabupaten Bogor dapat tumbuh lebih produktif, efisien, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi,’ ungkap Entis.
“Kami berupaya agar pertanian Kabupaten Bogor tidak hanya mengandalkan cara-cara tradisional, tetapi juga siap menghadapi tantangan masa depan dengan pendekatan teknologi dan kolaborasi lintas sektor,” pungkasnya.