Bupati Bogor, Rudy Susmanto saat meninjau langsung lokasi bencana di Kecamatan Megamendung dan Cisarua, Sabtu malam (5/7/25). (Ist)
BOGORISTIMEWA.com – Bupati Bogor, Rudy Susmanto bergerak cepat (Gercep) dalam melakukan penanganan pasca bencana alam banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah Kabupaten Bogor pada Sabtu 5 Juli 2025 kemarin.
Mulai dari evakuasi, penyediaan logistik hingga pemantauan update terkini bencana selama 24 jam melalui command center 112.
Cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas tinggi dan angin kencang yang terjadi pada sore hari itu memicu berbagai kejadian bencana alam hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir, angin kencang, pergerakan tanah, hingga insiden orang tersesat.
Dengan cepat setelah laporan diterima, Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengerahkan tim gabungan untuk melakukan evakuasi warga terdampak, pendataan kerusakan, serta pendistribusian logistik darurat.
Bupati Bogor Rudy Susmanto menegaskan bahwa keselamatan warga menjadi prioritas utama dalam setiap langkah penanganan darurat yang dilakukan, baik pada tahap tanggap darurat maupun pemulihan pasca-bencana.
“Proses penanganan pasca bencana harus cepat, logistik dan bantuan untuk warga terdampak di salurkan,” tegasnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, bencana tersebut tercatat terjadi di 48 titik wilayah Kabupaten Bogor yang tersebar di 35 desa atau kelurahan dan 18 kecamatan.
Kejadian yang paling dominan adalah tanah longsor yang terjadi di 32 lokasi, disusul banjir di 9 lokasi, angin kencang di 3 lokasi, pergerakan tanah di 2 lokasi, serta 1 lokasi pencarian orang yang dilaporkan tersesat.
Selain itu, dua rumah dilaporkan ambruk akibat dampak cuaca ekstrem. Jumlah warga yang terdampak mencapai 108 kepala keluarga atau 449 jiwa, dengan 5 kepala keluarga (24 jiwa) di antaranya harus mengungsi sementara.
Tiga orang dilaporkan meninggal dunia, satu orang mengalami luka ringan, dan satu orang lainnya masih dalam pencarian.
Tak hanya menyelamatkan warga, Pemkab Bogor juga memastikan kebutuhan dasar masyarakat terdampak segera terpenuhi, seperti dua Kecamatan Cisarua dan Megamendung yakni berupa bantuan logistik yang telah disalurkan mencakup bahan pangan seperti beras, makanan siap saji, sarden, kornet, biskuit, abon, serta perlengkapan darurat seperti selimut, sarung, popok anak, kasur, dan terpal.
Sejumlah infrastruktur mengalami kerusakan, termasuk 7 rumah rusak ringan, 13 rumah rusak sedang, 4 rumah rusak berat, dan 1 jembatan penghubung antar-RW yang rusak akibat banjir.
Pemerintah juga tengah menginventarisasi kerusakan lainnya untuk mempercepat proses rehabilitasi dan rekonstruksi.
Bupati Bogor menyatakan bahwa semua perangkat daerah telah diminta siaga penuh untuk memastikan respons cepat, penanganan efektif, dan pemulihan yang berkelanjutan.
“Kami pastikan keselamatan dan kebutuhan warga menjadi prioritas. Evakuasi, distribusi logistik, hingga proses pemulihan pasca-bencana harus berjalan secara terpadu dan cepat,” tegasnya.
Pemerintah Kabupaten Bogor juga membuka posko informasi dan layanan darurat di setiap kecamatan terdampak dan mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika menemukan kondisi membahayakan di sekitar lingkungan mereka. (**)