Menteri Sosial, Saifullah Yusuf. (Ist)
BOGORISTIMEWA.com – Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos RI), Saifullah Yusuf menekankan tiga hal penting dalam Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dalam Sekolah Rakyat di Sentra Terpadu Inten Soewono (STIS), Karadenan, Cibinong, Kabupaten Bogor.
Pria yang akrab disapa Gus Ipul itu menyebut, para guru dan wali murid memiliki peran penting untuk mencegah terjadinya kasus bullying di Sekolah Rakyat.
“Ada tiga hal yang harus dihindari atau dimitigasi, yang pertama tidak ada bullying. Jangan sampai ada bullying,” ujar Saifullah Yusuf kepada wartawan, Senin, (14/7/25).
Kemudian, lanjut Gus Ipul, kasus pelecehan seksual juga menjadi atensinya terhadap para tenaga pendidik.
“Kedua tidak ada pelecehan atau kekerasan seksual, dan terakhir tidak ada intoleransi,” tuturnya.
Bahkan, Gus Ipul mengaku telah berkoordinasi dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk menghindari hal tersebut.
“Kita telah kerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan, KPAI, dan lembaga-lembaga untuk melakukan mitigasi agar tidak terjadi dengan mekanisme prosedur yang tepat,” cetusnya.
Adapun, Gus Ipul menuturkan masa MPLS itu berlangsung selama kurun waktu 2 Minggu.
“Kalau di sekolah umum itu kan pengenalan hanya murid baru. Kalau ini semuanya baru, kepala sekolahnya baru, gurunya baru, siswanya baru, dan tenaga pendidikannya baru,” tuturnya.
“Oleh karena itu, waktu kita lebih lama. Kalau yang umum itu 5 hari, tapi kita bisa 15 hari atau 2 Minggu,” tutupnya. (Erwin)