Menu

Mode Gelap
Pemkab Bogor Lakukan Pengawasan ke Toko Modern untuk Cegah Peredaran Beras Oplosan Bupati Rudy Susmanto Targetkan Kursi Jabatan Eselon II yang Kosong Terisi Agustus Jalankan Instruksi Bupati Rudy Susmanto, Camat Cileungsi Sosialisasikan Penertiban PKL Bangun Ekosistem yang Kuat, Erick Thohir: Jangan Akomodir Pelatih dan Pemain Titipan Bolehkah Air Kelapa Dikonsumsi Setiap Hari? Ini Penjelasan Dosen IPB University Ratusan Siswa SMPN 1 Cibinong Antusias Ikuti Program Senam Bogor Bugar

Bogor Raya

Orang Bertubuh Pendek Lebih Panjang Umur?

badge-check


					Orang Bertubuh Pendek Lebih Panjang Umur? Perbesar

Ilustrasi orang bertubuh pendek dan bertubuh tinggi. (Ist)

BOGORISTIMEWA.com – Benarkah orang bertubuh pendek cenderung memiliki umur yang lebih panjang? Pertanyaan ini menjadi bahasan menarik.

Dosen Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) sekaligus Pakar Neurosains Molekuler IPB University, Dr Berry Juliandi, dalam salah satu konten IPB Podcast di kanal YouTube IPB TV, mengupasnya dari sudut pandang ilmiah.

Menurut Berry, pernyataan tersebut tidak sepenuhnya salah, tetapi tidak juga dapat disimpulkan secara sederhana. “Secara molekuler, memang ada gen pleiotropik yang berperan dalam pertumbuhan di awal kehidupan, tetapi jika terus aktif di usia tua dapat mempercepat penuaan atau bahkan memicu kanker,” jelas Berry melansir laman IPB, Minggu (18/5/25).

Ia menambahkan, salah satu pendekatan yang terbukti memperlambat proses penuaan adalah restriksi kalori, yaitu pengurangan asupan kalori tanpa menyebabkan kekurangan gizi. Hal ini telah dibuktikan melalui berbagai studi pada organisme model, yang menunjukkan bahwa gen seperti sirtuin dapat berperan dalam memperpanjang umur.

Berry juga menyoroti bahwa perbandingan tinggi badan dengan harapan hidup tidak bisa dilakukan secara langsung.

“Kita perlu memahami konsep ukuran relatif. Misalnya, bayi secara absolut mungkin tampak lebih besar jika dihitung berdasarkan proporsi kepala terhadap tubuh. Jadi, ukuran tinggi saja tidak bisa menjadi satu-satunya indikator umur panjang,” tuturnya.

Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa gaya hidup dan kondisi sosial juga memainkan peran penting dalam menentukan usia harapan hidup seseorang. Ia menyebutkan tentang blue zone, yaitu wilayah-wilayah di dunia dengan populasi berumur panjang, seperti Okinawa (Jepang) dan Sardinia (Italia).

“Penduduk di wilayah tersebut memiliki pola makan yang seimbang, aktif bergerak, dan menjalin hubungan sosial yang kuat,” ungkapnya.

Penelitian yang dikutip Dr Berry dari Stanford University, menunjukkan bahwa dukungan sosial lebih berpengaruh pada kebahagiaan di usia tua dibanding kekayaan atau jabatan.

“Jadi, umur panjang tidak hanya dipengaruhi oleh faktor genetik (nature), tetapi juga lingkungan (nurture),” jelasnya.

Ia mencontohkan bagaimana epigenetik, yakni ekspresi gen yang dipengaruhi oleh lingkungan seperti makanan dan stres, turut membentuk daya tahan tubuh terhadap berbagai tekanan eksternal. Salah satunya melalui konsumsi polifenol dari tumbuhan yang mengalami stres alamiah.

Di akhir perbincangan, Dr Berry menegaskan pentingnya menjaga tiga pilar utama yang ditemukan pada masyarakat di blue zone, yaitu membatasi asupan kalori, aktif fisik teratur, dan hidup dalam lingkungan sosial yang suportif.

“Stres yang sementara seperti puasa atau aktivitas fisik justru bisa memicu umur panjang, selama tidak berlangsung terus-menerus,” tutupnya.

Dengan demikian, Dr Berry kembali menegaskan, klaim bahwa orang bertubuh pendek berumur panjang tidak dapat digeneralisasi, karena umur panjang lebih dipengaruhi oleh interaksi kompleks antara faktor biologis, gaya hidup, dan dukungan sosial. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Pemkab Bogor Lakukan Pengawasan ke Toko Modern untuk Cegah Peredaran Beras Oplosan

19 Juli 2025 - 23:24 WIB

Bupati Rudy Susmanto Targetkan Kursi Jabatan Eselon II yang Kosong Terisi Agustus

19 Juli 2025 - 21:29 WIB

Jalankan Instruksi Bupati Rudy Susmanto, Camat Cileungsi Sosialisasikan Penertiban PKL

19 Juli 2025 - 19:21 WIB

Bangun Ekosistem yang Kuat, Erick Thohir: Jangan Akomodir Pelatih dan Pemain Titipan

19 Juli 2025 - 17:34 WIB

Bolehkah Air Kelapa Dikonsumsi Setiap Hari? Ini Penjelasan Dosen IPB University

19 Juli 2025 - 15:28 WIB

Trending di Bogor Raya