Menu

Mode Gelap
Pelangi Kabupaten Bogor Inorga KORMI Tancap Gas Gelar Festival Layang Layang di Ciawi Ajang Karya Kreatif Jabar 2025, Desa Wisata Malasari Hadirkan Pengalaman VR Eksplorasi Halimun Komitmen Ketua DPD KNPI Kabupaten Bogor Ciptakan Pemuda yang Lebih Baik Lewat Pelatihan Tumbuhkan Minat Olahraga Warga, Destana Desa Tegal Kick Off Destana Cup Doris Sundari Kembali Pimpin Cabor Dance Sport Kabupaten Bogor Periode 2025-2029 Bingung Nyari Tempat Wisata? Yuk Coba ke Wisata Alam Seureuh Hejo

Bogor Raya

Wamendagri Bima Arya Soroti Rendahnya Partisipasi Pemilih di Pilkada 2024, Ungkap 3 Alasannya

badge-check


					Wamendagri Bima Arya Soroti Rendahnya Partisipasi Pemilih di Pilkada 2024, Ungkap 3 Alasannya Perbesar

Wamendagri Bima Arya soroti rendahnya partisipasi pemilih di Pilkada 2024. (IST)

BOGORISTIMEWA.com – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto menyoroti rendahnya angka partisipasi pemilih di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 secara nasional.

Berdasarkan penghitungan sementara Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap), tingkat partisipasi Pilkada 2024 rata-rata nasional hanya mencapai 68,16 persen.

Menurut Bima, angka itu masih rendah karena berada dibawah 70 persen.

“Ini kalo kita lihat jangan-jangan tidak sampai 70 persen. Tapi, datanya belum kita komparasikan, nanti kita akan lihat,” ujar Bima Arya Sugiarto kepada wartawan saat menghadiri acara peresmian Lorena Sports Hub di Kota Bogor, Jumat (29/11/24).

Adapun, beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya angka partisipasi tersebut.

“Karena TPS-nya lebih sedikit, pemilihnya lebih banhak jadi ada kesulitan tertentu dari pemilih untuk datang ke TPS,” ucapnya.

Bima menambahkan, faktor lainnya seperti adanya perbedaan saat semua Caleg di Pileg banyak yang mengkondisikan pemilih atau konstituennya untuk memilih.

“Sekarang kan berbeda ya, sekarang kan paslon,” tuturnya.

Selain itu, Bima mengungkapkan rendahnya partisipasi pemilih di Pilkada 2024 disebabkan dekatnya jarak antara Pileg dan Pilpres.

“Mungkin jarak antara Pileg dan Pilpres agak berdekatan dengan Pilkada serentak ini, jadi ada kejenuhan disitu,” ungkapnya.

Atas kondisi itu, Bima menuturkan perlu adanya evaluasi secara keseluruhan.

“Wajib kita evaluasi secara keseluruhan karena partisipasi politik inikan menentukan juga legitimasi pemerintah,” pungkasnya. (Erwin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Pelangi Kabupaten Bogor Inorga KORMI Tancap Gas Gelar Festival Layang Layang di Ciawi

20 Juli 2025 - 21:04 WIB

Ajang Karya Kreatif Jabar 2025, Desa Wisata Malasari Hadirkan Pengalaman VR Eksplorasi Halimun

20 Juli 2025 - 18:40 WIB

Komitmen Ketua DPD KNPI Kabupaten Bogor Ciptakan Pemuda yang Lebih Baik Lewat Pelatihan

20 Juli 2025 - 18:32 WIB

Tumbuhkan Minat Olahraga Warga, Destana Desa Tegal Kick Off Destana Cup

20 Juli 2025 - 18:15 WIB

Doris Sundari Kembali Pimpin Cabor Dance Sport Kabupaten Bogor Periode 2025-2029

20 Juli 2025 - 17:26 WIB

Trending di Bogor Raya