Menu

Mode Gelap
Jalankan Instruksi Bupati Rudy Susmanto, Camat Cileungsi Sosialisasikan Penertiban PKL Bangun Ekosistem yang Kuat, Erick Thohir: Jangan Akomodir Pelatih dan Pemain Titipan Bolehkah Air Kelapa Dikonsumsi Setiap Hari? Ini Penjelasan Dosen IPB University Ratusan Siswa SMPN 1 Cibinong Antusias Ikuti Program Senam Bogor Bugar Atlet Sepeda Kota Bogor Torehkan Prestasi Gemilang di Ajang Mountain Bike National Championship 2025 Ketua DPRD Sastra Winara Harap Perda Drainase Bisa Atasi Banjir di Kabupaten Bogor

Headline

Bangun Ekosistem yang Kuat, Erick Thohir: Jangan Akomodir Pelatih dan Pemain Titipan

badge-check


Bangun Ekosistem yang Kuat, Erick Thohir: Jangan Akomodir Pelatih dan Pemain Titipan Perbesar

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. (Ist)

BOGORISTIMEWA.com – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan komitmen federasi dalam membangun ekosistem pelatih sepak bola nasional yang kuat, profesional, disiplin, dan menjunjung tinggi integritas.

Hal ini disampaikan Erick dalam National Coach Conference 2025 yang digelar di Jakarta International Stadion (JIS), Jumat (18/7/25) lalu.

Acara yang digelar PSSI dan Kemenpora serta dihadiri 300 pelatih dari berbagai daerah itu bertujuan memperkuat fondasi pelatih sepak bola Indonesia dalam pembinaan pemain yang berkelanjutan.

“Sepak bola Indonesia mengalami banyak terobosan dalam dua tahun terakhir. Prestasi nasional meningkat, pemusatan latihan timnas putra dan putri berjalan baik, dan program pengembangan grassroot kian tumbuh,” ujar Erick Thohir dilansir dari laman resmi PSSI, Sabtu (19/7/25).

Sebagai bagian dari transformasi menyeluruh, PSSI resmi mengubah statuta dengan semangat bahwa pemain sepak bola harus lahir dari akar rumput, bukan dari segelintir klub super di perkotaan. Melalui Liga 4 yang dirancang sebagai kompetisi berbasis kota dan kabupaten, juara kompetisi akan bertanding di tingkat provinsi sebagai liga 3, lalu melangkah ke tingkat nasional/Liga Profesional.

Dengan potensi lebih dari 12 ribu klub di seluruh Indonesia dihitung dari 514 kabupaten/kota bila masing2 ada 25 klub, kebutuhan pelatih melonjak tajam.

Diperkirakan Indonesia membutuhkan setidaknya 36 ribu pelatih, sementara saat ini baru tersedia 15 ribu pelatih aktif. Jumlah ini masih jauh dari negara maju seperti Jepang.

“Profesi pelatih sangat diperlukan. Ekosistem ini tengah kita bangun dan pelatih juga perlu proses. Saya mendorong adanya terobosan PSSI dan Asprov mempermudah akses dan menurunkan biaya lisensi pelatih. Dukungan Rp 500 juta per tahun ke Asprov adalah bentuk nyata komitmen kami,” lanjut Erick.

Ia juga menekankan perlunya penolakan praktik “titipan” baik di posisi pelatih maupun pemain.

“Junjung tinggi integritas. Beri kesempatan kepada semua anak atau pemain berkembang. Itulah ekosistem yang harus kita bangun. Jadi PSSI dan Asprov jangan akomodir pelatih titipan, dan pelatih juga setelah melatih jangan terima pemain titipan,” tegasnya. (Syahmid)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Jalankan Instruksi Bupati Rudy Susmanto, Camat Cileungsi Sosialisasikan Penertiban PKL

19 Juli 2025 - 19:21 WIB

Bolehkah Air Kelapa Dikonsumsi Setiap Hari? Ini Penjelasan Dosen IPB University

19 Juli 2025 - 15:28 WIB

Inovasi TEH PETRA, Cara Puskesmas Jampang Percepat Skrining HIV Pada Pasien TB

19 Juli 2025 - 13:20 WIB

Ratusan Siswa SMPN 1 Cibinong Antusias Ikuti Program Senam Bogor Bugar

19 Juli 2025 - 11:18 WIB

Atlet Sepeda Kota Bogor Torehkan Prestasi Gemilang di Ajang Mountain Bike National Championship 2025

19 Juli 2025 - 09:19 WIB

Trending di Bogor Raya