Menu

Mode Gelap
Lewat Pelatihan GIS, DPD KNPI Kabupaten Bogor Dorong Pemuda Kuasai Teknologi Pemetaan Digital Gelar Paripurna, Bupati Rudy Susmanto dan DPRD Sepakati 3 Raperda Ini jadi Perda Hadiri Penyaluran BLT-DD di Desa Pabuaran, Camat Kemang: Agar Tepat Sasaran DPKPP Kabupaten Bogor Masih Mengkaji Soal Wacana Penambahan Jam Operasional Taman Gercep Tanggulangi Bencana di Daerah Minapolitan Ciseeng, Pemkab Bogor Perbaiki Tanggul Sungai Induk Sasak yang Jebol Perkuat Pengawasan, Bupati Rudy Susmanto Siap Ciptakan Pemerintahan Bebas Korupsi

Bogor Raya

Warga Desa Cibeuteng Udik dan Karihkil Keluhkan Aktifitas Truk Tmbang: Takut Membahayakan


					Warga Cibeuteng Udik dan Karihkil keluhkan aktivitas truk tambang. ist Perbesar

Warga Cibeuteng Udik dan Karihkil keluhkan aktivitas truk tambang. ist

BOGORISTIMEWAcom – Dampak pembongkaran jembatan Kongsi, di Desa Ciseeng, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor membuat truk pengangkut hasil tambang, melintas di wilayah Desa Cibeuteng Udik dan Karihkil. Hal itu dikeluhkan oleh warga karena jalan yang sempit dan banyak anak sekolah yang melintas.

Salah satu warga Desa Cibeuteng Udik, Norma mengaku, dengan banyaknya truk tambang yang melintas melintas di jalan tersebut dikhawatirkan memiliki dampak yang membahayakan untuk warga.

“Takut ada hal-hal yang tidak diinginkan (akibat truk tambang) terutama saat melintasi sekolahan,”  ujarnya kepada wartawan, Rabu (2/10/24).

Norma meminta agar pemerintah ikut mengawasi jam operasional truk tambang. Karena saat ini truk tersebut melintas di jam ramai aktivitas warga dan anak sekolah.

Seharusnya, lanjut dia, sebelum melakukan pembongkaran untuk pembangunan jembatan Kongsi, pemerintah memberikan sosialisasi kepada warga dan menyiapkan jalan alternatif yang tidak memberikan dampak negatif di kemudian hari.

“Harus ada peraturan yang ketat (jam operasional truk), dan harus disosialisasikan saat sebelum ada pembongkaran, sediakan dahulu jalan alaternatif nya,” jelasnya.

Hal senada dikatakan Rais warga Ciseeng. Dia juga mengeluhkan hal yang sama dengan warga lainnya.

Dengan banyaknya truk yang melintas di wilayahnya, Rais meminta agar diberi himbauan khusus dan pemberlakuan jam operasional, karena ini banyak warga yang berakifitas.

“Mana lama lagi 95 hari. Jadi kegelisahan warga sangat tinggi. Belum lagi sudah datang musim penghujan jalanan jadi kotor. Kalau ada apa-apa siapa yang bertanggung jawab, untuk para pemangku kebijakan tolong perhatikan permasalahan ini,” tutup Rais. (Dyon)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Percepat Penataan dan Peningkatan Pelayanan, Kini Kepala Unit Pasar Cileungsi Dijabat Isni Jayanti

12 Juli 2025 - 09:23 WIB

Lewat Pelatihan GIS, DPD KNPI Kabupaten Bogor Dorong Pemuda Kuasai Teknologi Pemetaan Digital

11 Juli 2025 - 23:34 WIB

Gelar Paripurna, Bupati Rudy Susmanto dan DPRD Sepakati 3 Raperda Ini jadi Perda

11 Juli 2025 - 22:35 WIB

Hadiri Penyaluran BLT-DD di Desa Pabuaran, Camat Kemang: Agar Tepat Sasaran

11 Juli 2025 - 21:16 WIB

DPKPP Kabupaten Bogor Masih Mengkaji Soal Wacana Penambahan Jam Operasional Taman

11 Juli 2025 - 20:27 WIB

Trending di Bogor Raya