Menu

Mode Gelap
Jalan Penghubung 2 Desa Dibangun, Kades Sukatani: Terimakasih Pak Bupati Rudy Susmanto SMSI Bogor Raya Miliki Pengurus Baru, Siap Berkontribusi Nyata Dispora Kabupaten Bogor Pastikan 8 Cabor Bupati Cup 2025 KONI Kabupaten Bogor Gelar Sosialisasi Registrasi Pengisian Data Atlet BK Porprov Jabar 2026 Ketua NPCI Kabupaten Bogor Sambut Positif Penetapan Indramayu jadi Tuan Rumah Peparda Jabar 2026 Perkuat Ketakwaan dan Pererat Silaturahmi, TP-PKK Kabupaten Bogor Gelar Pengajian Rutin

Bogor Raya

Dedie Rachim Pastikan Penanganan Siswa Keracunan MBG Terus Berjalan

badge-check


					Dedie Rachim Pastikan Penanganan Siswa Keracunan MBG Terus Berjalan Perbesar

BOGORISTIMEWA.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersama Badan Gizi Nasional (BGN) memastikan penanganan dugaan keracunan makanan dari salah satu dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah Kelurahan Sukadamai, Kecamatan Tanah Sareal terus berjalan.

Kepastian itu ditegaskan Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, bersama Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, saat menjenguk siswa yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor, Sabtu (10/5/25) malam.

Atas kejadian ini, Pemkot Bogor telah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB).

Penanggulangan KLB adalah upaya yang dilakukan untuk menangani penderita, mencegah perluasan, dan mencegah timbulnya penderita baru pada suatu KLB yang sedang terjadi.

Upaya yang dilakukan mencakup berbagai tindakan, mulai dari pengobatan dan pencegahan hingga penyelidikan epidemiologi dan kesiapsiagaan.

“Kita pastikan mereka yang terkena dampak ini, biaya medisnya ditanggung Pemkot Bogor,” ujar Dedie Rachim setibanya di RSUD pasca Munas ke-VII APEKSI di Surabaya.

Selain itu, untuk memastikan dugaan keracunan, Pemkot Bogor juga akan memeriksa asal muasal kejadian tersebut, apakah bersumber dari SPPG atau dari sumber lain.

Di samping itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor telah melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) lanjutan pada 13 sekolah bersama puskesmas dan berkoordinasi dengan rumah sakit, serta Labkesda untuk pemeriksaan sampel muntahan pasien, pengambilan sampel air minum isi ulang sebanyak 2 liter, sampel usap tray sebanyak 1 buah, sampel usap wadah makanan sebanyak 1 buah, dan sampel usap dubur penjamah makanan sebanyak 2 orang.

“Insyaallah besok sudah ada hasilnya (pemeriksaan laboratorium), dan kita akan diskusikan dengan BGN. Yang pasti, kita ingin anak-anak tetap senang dan tetap bahagia menerima langsung MBG ini tanpa ada ketakutan, tanpa ada ragu-ragu lagi,” ujarnya.

Saat ini, lanjut Dedie Rachim, kondisi pasien berangsur membaik karena sudah ditangani secara medis.

Meski demikian, Pemkot Bogor juga melakukan pemetaan sekolah-sekolah untuk memastikan apakah masih ada laporan yang masuk, terutama terkait pasien yang menjalani rawat inap.

“Namun sejauh ini jumlahnya semakin menurun,” ucapnya.

Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyampaikan bahwa dampak yang dialami siswa dalam kejadian ini tergolong lambat, berbeda dengan daerah lainnya.

Melihat kejadian ini secara umum, BGN perlu meningkatkan standar-standar operasional prosedur, dimulai dari pemilihan bahan baku, proses memasak yang tidak terlalu lama, serta proses distribusi yang tidak terlalu jauh dari lokasi SPPG.

Namun, SPPG ini, lanjut Dadan, merupakan salah satu percontohan yang dikerjakan oleh chef profesional yang sudah terbiasa melayani makanan untuk anak-anak di sekolah tersebut.

“Jadi fasilitas yang ada menurut kami sudah sesuai standar BGN. Bangunannya bagus, higienis, dan bersih,” ujarnya.

Ke depan, dalam standar operasional ini, pihaknya juga akan meningkatkan uji organoleptik, yakni metode penilaian kualitas suatu produk, bahan, atau komoditas yang menggunakan pancaindra manusia (mata, hidung, mulut, dan tangan).

Tak hanya itu, BGN juga akan melakukan penyegaran setiap tiga bulan sekali di setiap SPPG, serta menggelar pelatihan rutin terkait peningkatan kualitas makanan, pemilihan bahan baku, dan lain sebagainya.

“Kami juga bekerja sama dengan BPOM, Dinkes, dan para profesional yang terlibat dalam tata boga food and beverage. Jadi itu langkah-langkah yang akan kami lakukan kepada para SPPG, dan kami meminta mereka untuk meningkatkan lagi kewaspadaan,” ujarnya. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Jalan Penghubung 2 Desa Dibangun, Kades Sukatani: Terimakasih Pak Bupati Rudy Susmanto

23 Juli 2025 - 00:41 WIB

SMSI Bogor Raya Miliki Pengurus Baru, Siap Berkontribusi Nyata

22 Juli 2025 - 23:14 WIB

Dispora Kabupaten Bogor Pastikan 8 Cabor Bupati Cup 2025

22 Juli 2025 - 22:35 WIB

KONI Kabupaten Bogor Gelar Sosialisasi Registrasi Pengisian Data Atlet BK Porprov Jabar 2026

22 Juli 2025 - 21:07 WIB

Ketua NPCI Kabupaten Bogor Sambut Positif Penetapan Indramayu jadi Tuan Rumah Peparda Jabar 2026

22 Juli 2025 - 19:50 WIB

Trending di Bogor Raya