Menu

Mode Gelap
Pemkab Bogor Lakukan Pengawasan ke Toko Modern untuk Cegah Peredaran Beras Oplosan Bupati Rudy Susmanto Targetkan Kursi Jabatan Eselon II yang Kosong Terisi Agustus Jalankan Instruksi Bupati Rudy Susmanto, Camat Cileungsi Sosialisasikan Penertiban PKL Bangun Ekosistem yang Kuat, Erick Thohir: Jangan Akomodir Pelatih dan Pemain Titipan Bolehkah Air Kelapa Dikonsumsi Setiap Hari? Ini Penjelasan Dosen IPB University Ratusan Siswa SMPN 1 Cibinong Antusias Ikuti Program Senam Bogor Bugar

Bogor Raya

Antisipasi Ancaman Penyakit AI di Indonesia, IPB University Bentuk Komunitas Kaderku

badge-check


					Antisipasi Ancaman Penyakit AI di Indonesia, IPB University Bentuk Komunitas Kaderku Perbesar

BOGORISTIMEWA.com – Dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan dan respons terhadap ancaman penyakit Avian Influenza (AI) atau yang lebih dikenal dengan Flu Burung, Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB University dan mitra lintas sektor mengadakan Forum Group Discussion (FGD) “Penguatan One Health dan Pembentukan Kaderku (Kader Kesehatan Unggas Berbasis Komunitas)” di Bogor, belum lama ini.

Kegiatan ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan dari sektor kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan. FGD dibuka dengan sambutan Dekan SKHB IPB University, drh Amrozi, PhD.

Pembentukan Kaderku sebagai ujung tombak penerapan prinsip one health di pasar unggas dan rumah potong hewan unggas (RPHU). Kaderku akan menjalankan edukasi kesehatan, deteksi dini, pelaporan kasus, dan penerapan biosekuriti di pasar dan RPHU. Kader yang dipilih berasal dari komunitas lokal seperti pedagang, penyuluh, dan kader kesehatan lingkungan.

“Pembentukan Kaderku memerlukan pendekatan koordinatif dan kolaboratif yang kuat. Kader akan dilatih dan didampingi untuk menjadi penghubung antara pemerintah dan masyarakat dalam upaya pencegahan dan pengendalian AI,” ungkap salah satu fasilitator FGD, drh Rama PS Fauzi, MSi.

Direktur Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, drh Imron Suandy, MVPH menyampaikan urgensi kolaborasi lintas sektor mengingat AI clade 2.3.4.4b telah terdeteksi di Indonesia sejak 2022 dan terus menyebar hingga 2024.

Wakil Rektor IPB University bidang Konektivitas Global, Kerjasama, dan Alumni, Prof Iskandar Zulkarnaen Siregar juga menekankan pentingnya sinergi antara pengawasan, pembiayaan, dan keterlibatan masyarakat untuk keberhasilan proyek ini. Ia berharap kegiatan ini menghasilkan solusi implementatif bagi masyarakat.

Prof drh Srihadi Agungpriyono, PhD, PAVet(K) selaku Project Investigator (PI) juga memaparkan beberapa poin penting dalam whole-of-society approach untuk ketahanan sistem kesehatan dan kesiapsiagaan pandemi di Indonesia.

Selain membahas struktur dan tugas Kaderku, peserta juga menyepakati perlunya sistem komunikasi efektif seperti grup WhatsApp, pelaporan berbasis komunitas, pelatihan berkelanjutan, serta evaluasi melalui pre-test dan post-test setiap kegiatan edukasi masyarakat.

FGD ini menjadi langkah konkret untuk memperkuat sistem ketahanan kesehatan masyarakat dan hewan melalui keterlibatan aktif komunitas di pasar unggas. Program ini direncanakan berjalan selama dua tahun dengan pendampingan dari IPB University dan dinas terkait. (**/ipb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Pemkab Bogor Lakukan Pengawasan ke Toko Modern untuk Cegah Peredaran Beras Oplosan

19 Juli 2025 - 23:24 WIB

Bupati Rudy Susmanto Targetkan Kursi Jabatan Eselon II yang Kosong Terisi Agustus

19 Juli 2025 - 21:29 WIB

Jalankan Instruksi Bupati Rudy Susmanto, Camat Cileungsi Sosialisasikan Penertiban PKL

19 Juli 2025 - 19:21 WIB

Bangun Ekosistem yang Kuat, Erick Thohir: Jangan Akomodir Pelatih dan Pemain Titipan

19 Juli 2025 - 17:34 WIB

Bolehkah Air Kelapa Dikonsumsi Setiap Hari? Ini Penjelasan Dosen IPB University

19 Juli 2025 - 15:28 WIB

Trending di Bogor Raya