Menu

Mode Gelap
Polres Bogor Gratiskan Perpanjang SIM di HUT Bhayangkara ke-79, Ini Syaratnya Sukses Gelar BJL KU-13 Munculkan SSB Indocement Sebagai Juara, H. Iswahyudi: Lanjut BJL KU-15 Dimutasi dari Polres Bogor, Bupati Rudy Susmanto: AKBP Rio Seperti Kakak Saya Sairan: Kami akan Menggelar Seleksi Skuad U-15 Tahun Persikabo Junaidi Samsudin Apresiasi Kebijakan Bupati Bogor Terkait Akademi Sepak Bola Di Bawah Naungan Askab Hatur Nuhun Bupati Rudy Susmanto, Atlet SOIna Kabupaten Bogor Selalu Diikutsertakan dalam Setiap Kegiatan

Collection

Dosen IPB University Ungkap Cara Membuat Gorengan Lebih Sehat Tanpa Menghilangkan Cita Rasa

badge-check


					Dosen IPB University Ungkap Cara Membuat Gorengan Lebih Sehat Tanpa Menghilangkan Cita Rasa Perbesar

Ilustrasi gorengan. (Pixabay)

BOGORISTIMEWA.com – Dosen Departemen Gizi Masyarakat IPB University, Dr Karina Rahmadia Ekawidyani, mengungkapkan berbagai alasan kuat mengapa masyarakat Indonesia begitu lekat dengan budaya makan gorengan.

“Rasa gurih dan tekstur gorengan yang renyah memang cocok dengan lidah orang Indonesia. Selain itu, gorengan mudah didapat dengan harga yang relatif terjangkau,” ucapnya.

Dr Karina menambahkan, sebagai negara penghasil kelapa sawit, Indonesia memiliki akses mudah terhadap bahan baku minyak goreng, yang turut mendorong kebiasaan mengonsumsi gorengan. Praktis dalam pengolahan serta cocok untuk berbagai suasana, gorengan menjadi pilihan makanan yang fleksibel.

Di balik kenikmatannya, konsumsi gorengan secara berlebihan ternyata menyimpan potensi risiko kesehatan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Menurutnya, gorengan mengandung lemak tinggi, terutama asam lemak jenuh dan lemak trans yang berisiko bagi kesehatan.

“World Health Organization (WHO) merekomendasikan pembatasan asupan lemak jenuh maksimal 10 persen dari total energi harian dan lemak trans kurang dari 1 persen,” jelasnya.

Dalam jangka pendek, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti perut kembung dan peningkatan asam lambung. Dalam jangka panjang, risiko yang lebih serius seperti obesitas, penyakit jantung, diabetes mellitus tipe 2, stroke, dan kanker bisa mengintai.

Cara yang Lebih Sehat
Meski demikian, Dr Karina mengungkapkan bahwa ada berbagai cara untuk membuat gorengan lebih sehat tanpa menghilangkan cita rasanya. Di antaranya adalah memilih minyak yang lebih sehat seperti minyak kelapa atau zaitun, menghindari teknik deep frying, menggunakan air fryer, dan mengganti tepung terigu dengan tepung non-gluten seperti tepung beras atau jagung.

Selain itu, lanjut Dr Karina, menjaga suhu minyak tetap pada kisaran ideal 175-190°C dapat membantu mencegah makanan menyerap terlalu banyak minyak.“Potonglah makanan dalam ukuran kecil agar cepat matang dan tidak menyerap banyak minyak,” tambahnya.

Ia juga menyarankan untuk meniriskan gorengan di atas rak pendingin atau dengan tisu dapur, serta menghindari penggunaan minyak goreng secara berulang.

Terkait keberadaan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang bergantung pada usaha penjualan gorengan, Dr Karina mendorong penggunaan pendekatan yang bersifat edukatif.

“UMKM perlu diberdayakan untuk menawarkan gorengan yang lebih sehat dan menjaga kualitas bahan baku serta kebersihan proses produksi,” imbuhnya.

Sementara itu, konsumen juga harus mulai diedukasi agar membatasi konsumsi gorengan dan memilih alternatif yang lebih sehat sebagai bagian dari pola makan seimbang. (**/ipb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Polres Bogor Gratiskan Perpanjang SIM di HUT Bhayangkara ke-79, Ini Syaratnya

30 Juni 2025 - 20:42 WIB

Sukses Gelar BJL KU-13 Munculkan SSB Indocement Sebagai Juara, H. Iswahyudi: Lanjut BJL KU-15

30 Juni 2025 - 20:11 WIB

Dimutasi dari Polres Bogor, Bupati Rudy Susmanto: AKBP Rio Seperti Kakak Saya

30 Juni 2025 - 19:22 WIB

Sairan: Kami akan Menggelar Seleksi Skuad U-15 Tahun Persikabo

30 Juni 2025 - 18:38 WIB

Junaidi Samsudin Apresiasi Kebijakan Bupati Bogor Terkait Akademi Sepak Bola Di Bawah Naungan Askab

30 Juni 2025 - 18:10 WIB

Trending di Bogor Raya