BOGORISTIMEWA.com – Sebanyak 27 kepala keluarga (KK) di Kampung Anyar, Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, terdampak akibat jebolnya tembok halaman rumah milik Haji Ridwan pada Rabu (14/5/25) malam.
Insiden ini menyebabkan satu rumah warga tertimpa material reruntuhan, dan beberapa keluarga terpaksa mengungsi ke rumah tetangga demi menghindari risiko lanjutan.
Ketua RT 03 RW 03, Dedi, menyampaikan bahwa saat ini warga terdampak tengah mendapatkan penanganan awal. “Kami sedang mendata kebutuhan para pengungsi. Warga yang rumahnya tidak bisa ditempati sudah kami arahkan untuk sementara tinggal di rumah tetangga,” ujarnya, Kamis (15/5).
Salah satu penyebab jebolnya tembok diduga karena adanya bangunan semi permanen berupa warung yang berdiri di atas aliran sungai. Bangunan tersebut menyebabkan penyumbatan aliran air, yang kemudian meluap dan memperparah kondisi tanah di sekitar rumah Haji Ridwan.
Tim BPBD Kabupaten Bogor telah diterjunkan ke lokasi untuk melakukan pembersihan lumpur dan material longsoran di jalan lingkungan serta rumah warga. Langkah ini dilakukan untuk mencegah bahaya lanjutan seperti tergelincir atau kerusakan tambahan.
Wakil Bupati Bogor, Jaro Ade, bersama unsur Muspika Kecamatan Cisarua meninjau langsung lokasi kejadian. Dalam kunjungannya, Jaro Ade memastikan bahwa penanganan berjalan sesuai arahan Bupati Bogor, Rudi Susmanto, termasuk pemberian bantuan bagi warga terdampak.
“Penanganan lebih lanjut akan dilimpahkan kepada Camat Cisarua, BPBD Kabupaten Bogor, dan dinas-dinas terkait. Bantuan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan mendesak warga,” kata Jaro Ade.
Pemerintah Kabupaten Bogor bekerja sama dengan pemerintah pusat di bawah koordinasi Gubernur Jawa Barat, tengah menyusun penataan ulang kawasan rawan bencana, termasuk wilayah Puncak yang kerap terdampak banjir bandang.
Normalisasi sungai, pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT), serta penguatan drainase menjadi bagian dari rencana mitigasi bencana yang sedang disusun dan didata oleh dinas terkait.
Instruksi langsung dari Bupati Bogor menekankan pentingnya langkah mitigasi terpadu untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Pemerintah juga mengajak masyarakat untuk lebih aktif menjaga kelestarian lingkungan, termasuk menanam pohon dan menjaga kebersihan aliran sungai. Langkah ini penting untuk mencegah bencana hidrometeorologi yang kian sering terjadi akibat kerusakan lingkungan. (Deni)