Menu

Mode Gelap
Minta Kegiatan TP PKK jangan Hanya Seremonial Saja, Entang Suana: Harus Bisa Sejahterakan Masyarakat Terseret Arus Selokan Depan Rumah saat Bermain dengan Kakaknya, Bocah 4 Tahun di Ciomas Dikabarkan Hilang Bupati Rudy Susmanto Lantik Pengurus Karang Taruna Kabupaten Bogor Periode 2025-2030, Ini Pesannya Tinjau Bencana Tembok Roboh di Cisarua, Jaro Ade: Bantuan yang Diberikan Harus Sesuai Kebutuhan DED Sedang Dikerjakan, DPKPP Mulai Garap Persiapan Penataan Ibu Kota Kabupaten Bogor Terpilih jadi Ketua Katar Desa Batulayang Periode 2025-2030, Ismail Siap Kolaborasi dan Dorong Inovasi Pemuda

Bogor Raya

Melalui Tangguh Festival, Pemkab Bogor Tingkatkan Kesiapsiagaan Warga Hadapi Bencana

badge-check


					Melalui Tangguh Festival, Pemkab Bogor Tingkatkan Kesiapsiagaan Warga Hadapi Bencana Perbesar

BOGORISTIMEWA.com – Dalam rangka Bulan Pengurangan Risiko Bencana, Pemerintah Kabupaten Bogor menggelar Tangguh Festival tahun 2024, yang berlangsung di halaman kantor BPBD Kabupaten Bogor, Sabtu (26/10/24). Ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap berbagai potensi bencana yang dapat terjadi di wilayah Kabupaten Bogor.

Mewakili Pj Bupati Bogor, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Aspem Kesra) Kabupaten Bogor Zainal Ashari mengatakan, bahwa bulan pengurangan risiko bencana adalah momen reflektif sekaligus strategi untuk meningkatkan kesadaran dan koordinasi dalam menghadapi risiko bencana yang semakin meningkat. Pendekatan kolaborasi pentahelix dalam pengurangan risiko bencana, yang melibatkan lima sektor utama yaitu pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas, serta media massa. Menawarkan kerangka kerja komprehensif guna memperkuat ketahanan masyarakat terhadap ancaman alam.

“Tangguh Festival ini merupakan upaya konkret untuk melibatkan seluruh lapisan masyarakat dalam upaya mengurangi risiko bencana. Melalui berbagai kegiatan yang menarik dan edukatif, kami ingin menanamkan semangat gotong royong dan kepedulian terhadap lingkungan,” ungkap Aspem Kesra.

Menurutnya, ancaman terhadap megathrus di Kabupaten Bogor lebih dari kepada guncangan gempa yang kuat dan bisa menimbulkan kerusakan struktur rumah dan bagunan sebagaimana potensi gempa lainnya yang cukup tinggi di wilayah Kabupaten Bogor. Selain megathrust Kabupaten Bogor juga terancam oleh sesar aktif yakni sesar Cimandiri, sesar Lembang dan yang paling panjang sesar Baribis, yang membentang dari Tangerang melewati Depok dan Kabupaten Bogor hingga ke Majalengka. Jika caesar Baribia terjadi gempa besar akan berdampak di wilayah Kabupaten Bogor.

“Dengan memahami potensi risiko dan mengintegrasikan upaya mitigasi yang komprehensif, kita dapat mengurangi dampak bencana yang mungkin terjadi, melindungi populasi dan menjaga keberlanjutan pembangunan di tengah tantangan geologis yang dihadapi, sehingga dampak negatif dari bencana alam dapat diminimalisir,” tegasnya.

Selanjutnya, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bogor, Ade Hasrat menyampaikan, Kabupaten Bogor memiliki potensi bencana alam dampak dari sesar Baribis merupakan sebuah patahan Bumi terpanjang yang berada di pulau Jawa dimulai dari Tangerang Selatan masuk ke Jakarta Selatan kemudian masuk ke wilayah Depok bergeser ke arah Bekasi, ke Cileungsi lalu Citeureup kemudian Karawang dan berakhir di Majalengka. Sesar ini aktif yang bergerak di 5 mm setiap tahun dan pada tahun 1943 pernah terjadi gempa diatas 7.0 SR dan menyebabkan korban dan segala infrastruktur rusak.

“Kami para relawan hadir menyelenggarakan kegiatan ini bukan untuk menakut-nakuti, sesar Baribis megathrust itu merupakan potensi bencana, dan sampai hari ini tidak ada satu alat pun yang paling canggih di dunia pun bisa mendeteksi kapan gempa bumi itu terjadi, tidak ada satu orang ahli pun yang bisa meramalkan gempa bumi itu terjadi. Tetapi ancaman ini merupakan sebuah ancaman yang nyata, oleh karena itu kami dari BPBD dari pemerintah Kabupaten Bogor bekerja sama dengan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FRB) menggugah kesadaran kita bahwa sungguh kita harus bergerak mempersiapkan diri apabila terjadi bencana, itu tujuan utama diadakannya festival ini,” tegas Ade Hasrat.

Di tempat yang sama, Ketua FRB Kabupaten Bogor Witoro menjelaskan, bulan Oktober ini merupakan bulan pengurangan risiko bencana, hari ini merupakan puncaknya acara bulan PRB dengan menggelar Bogor tangguh festival.

Insya Allah kegiatan ini akan berlangsung 2 hari rangkaian dari pagi sampai malam, akan ada kopi santai bersama seluruh relawan yang ada di Kabupaten Bogor dan luar Kabupaten Bogor, kemudian sosialisasi dan edukasi tentang bagaimana mitigasi bencana, yang mudah-mudahan besok pagi kita sambung perlombaan tanggap bencana perlombaan-perlombaan dimana kita mengantisipasi ketika kita ada bencana, dari seluruh relawan yang ada dan sekolah-sekolah yang akan hadir,” imbuhnya. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Minta Kegiatan TP PKK jangan Hanya Seremonial Saja, Entang Suana: Harus Bisa Sejahterakan Masyarakat

15 Mei 2025 - 21:27 WIB

Terseret Arus Selokan Depan Rumah saat Bermain dengan Kakaknya, Bocah 4 Tahun di Ciomas Dikabarkan Hilang

15 Mei 2025 - 20:30 WIB

TNGHS Pastikan Gunung Salak Tetap Aman Dilintasi Pendaki Meski ada Macan Tutul Jawa Berkeliaran

15 Mei 2025 - 19:54 WIB

Bupati Rudy Susmanto Lantik Pengurus Karang Taruna Kabupaten Bogor Periode 2025-2030, Ini Pesannya

15 Mei 2025 - 18:33 WIB

Tinjau Bencana Tembok Roboh di Cisarua, Jaro Ade: Bantuan yang Diberikan Harus Sesuai Kebutuhan

15 Mei 2025 - 18:13 WIB

Trending di Bogor Raya